How To Be A Good Leader
1.
Pemimpin Tidak Pernah Berhenti Untuk Terus Meningkatkan Performa Team Kerjanya,
Memanfaatkan Setiap Celah Untuk Mengevaluasi, Mengarahkan dan Membangun Kepercayaan Diri.
Habiskanlah sebagian
besar waktu anda dan energi anda serta pikiran anda hanya untuk ketiga hal
tersebut.
1. Evaluasi : Menempatkan the right man on the right place,
memberi support dan mengeluarkan orang yang tidak memberikan nilai tambah.
2. Pengarahan : Menjadi guide, memberi kritik, sekaligus membantu
bawahannya untuk meningkatkan performa kerjanya dengan berbagai cara.
3. Membangun Kepercayaan Diri : Dengan memberi semangat, perhatian dan penghargaan atas pekerjaan
bawahannya. Kepercayaan diri bisa memberi energi lebih untuk motivasi
berprestasi.
2. Pemimpin saat jalankan Misi
Meyakinkan Orang Untuk Bukan Hanya Melihat Visi, tapi Juga Hidup dan
Bernapas dengan Visi Tersebut.
Intinya, pemimpin harus menentukan visi teamnya dan
membuat itu menjadi kenyataan. Caranya, pertama adalah buat visi itu sejelas
mungkin, mudah dimengerti dan dicerna, nggak perlu jargon-jargon rumit, visi
harus terus dikomunikasikan setiap saat dan dengan siapa saja. Masalah umum
adalah, visi biasanya dibicarakan ditingkat atasan saja dan tidak menurun ke
level bawahan, padahal visi hanya bisa dicapai jika semua orang terlibat. (kebersamaan)
3. Pemimpin ‘Merasuki’ Setiap Orang, Memompa Energi Positif
dan Optimisme.
Pekerjaan bisa amat berat, dan salah satu fungsi pemimpin
adalah melawan tarikan gravitasi negatif dan memberikan aura positif dan
optimisme, ini adalah teknik psikologis yang teramat bergantung pada pembawaan
pribadi sang pemimpin, dan ini harus diasah jika ingin menjadi pemimpin yang
berhasil.
4. Pemimpin Membangun Kepercayaan dengan ketulusan,
keterbukaan dan penghargaan.
Bawahan harus mengetahu dimana mereka berdiri, pemimpin
juga harus terbuka tentang kondisi usaha yang sebenarnya. Saat masa-masa sulit,
pemimpin harus fair mengambil tanggungjawab untuk hal-hal yang salah, namun
saat masa-masa kesuksesan, pemimpin harus royal dalam memberikan pujian dan
penghargaan.
5. Pemimpin Memiliki Keberanian untuk Membuat Keputusan
yang Tidak Populer dan Bernyali Besar.
Ada kalanya seorang pemimpin harus mengambil keputusan
yang sulit, seperti memecat pegawai, memotong anggaran, menutup proyek. Dia
harus menghadapi berbagai tantangan dan kritik. Disini seorang pemimpin tetap
harus menjadi pendengar yang baik dan menjelaskan keadaannya dengan jelas,
sekaligus terus maju dengan keputusan tersebut jika memang itu yang terbaik
bagi perusahaan.
6. Pemimpin Selalu Tergerak oleh Rasa Ingin Tahu,
Berusaha Mendapatkan Semua Jawaban dan Penjelasan, juga Mengutamakan Aksi
Nyata.
Intinya, menjadi seorang pemimpin bukan berarti menjadi
seseorang yang tahu tentang segala detail. Intensive and Consistent
Communication (over com) Pemimpin jangan
segan-segan terlihat seperti orang bodoh saat menanyakan suatu hal yang tidak
dimengertinya kepada bawahan. Setiap diskusi haruslah menggunakan kata-kata
tipikal “What If?”, “Why Not?”, and “How Come?” yang
semuanya membutuhkan penjelasan yang panjang
untuk mendapatkan pengertian yang sejelas-jelasnyanya atas semua
pertanyaan-pertanyaan tersebut, (”jelas dimuka dan dimengerti”) sehingga hal tsb bisa menaikkan suatu issue
yang membutuhkan penanganan aksi nyata.
7. Pemimpin Menginspirasi Pengambilan Resiko dan
Pembelajaran dengan Memberi Contoh Nyata.
Kedua hal ini biasanya manis dalam teori saja. Dalam
menghadapi keseharian kerja, seoarang pemimpin selain unggul dalam hal
prestasi, juga harus bisa menjadi contoh bagi bawahannya, tegas dan adil namun
juga tetap rasional (menerima penjelasan) dan tetap memiliki sense of humor, di satu
sisi lain bawahan tidak menganggap pemimpinnya sebagai monster dan mereka
merasa nyaman bekerja dengannya namun juga tetap memiliki batasan yang jelas,
intinya pemimpin haruslah baik hati, selalu berusaha untuk menyamakan bahasa
sistem, alignment vertical dan horisontal, koordinasi dan kerjasama serta
selalu melayani semua pihak namun tetap berwibawa.
8.
Pemimpin Merayakan Kesuksesan Bersama-Sama
Membuat
suatu perayaan kecil bersama saat suatu terget diraih kedengarannya kurang
professional, namun sebaliknya, selalu ada hal-hal yang bisa dirayakan bersama.
Perayaan spontan di kantor bisa membentuk atmosfer positif dan rasa dihargai.
Jangan sia-siakan setiap momentum yang bisa dirayakan, dalam jangka panjang hal
tersebut bisa membuat team lebih solid dan percaya diri. Work is too much
part of life not to recognize moments of achievements.
Penutup,
saat ditanyakan kepada Jack Welch, apakah kepemimpinan adalah bakat atau suatu
hal yang bisa dipelajari? Jawabannya adalah, dua-duanya! Beberapa karakteristik
seperti IQ, EQ, SQ dan AQ serta ENERGY, biasanya bawaan sejak lahir, namun di
lain sisi, banyak hal-hal yang biasanya dipelajari dari kehidupan nyata dan
akademis, kepercayaan diri di rumah, sekolah, dan bidang olahraga, pengalaman
organisasi, pelatihan, interaksi dengan lingkungan sosial dan kerja, bagaimana
menghadapi suatu kegagalan dan bangkit lagi, dan lain-lain, dengan waktu dan
proses, kepemimpinan adalah suatu hal yang bisa diasah setajam mungkin.
“There’s no secret about success.
Did you ever know a successful man who didn’t tell you about it?”
Kin
Hubbard (1868 - 1930)